5 Penyandang Disabilitas yang Berhasil Menginspirasi dan Menaklukan Dunia
Info SeruSobat YukViral
Manusia adalah makhluk sempurna yang diciptakan Tuhan walau harus dengan keterbatasan fisik. Fisik yang tidak sempurna atau disabilitas bukan sebuah halangan untuk bisa mengukir prestasi bahkan menaklukan dunia. Banyak sebenarnya cerita inspiratif dari kalangan disabilitas yang membuat kita bisa bersyukur akan kondisi saat ini. Berikut serupedia akan merangkumnya dalam 5 Penyandang Disabilitas yang Berhasil Menaklukan Dunia versi Serupedia.
1.Lance Benson
Pria 38 tahun ini lahir tanpa kaki. Meski demikian keterbatasan itu bukan halangan bagi dia untuk beraktivitas seperti orang lain yang memiliki anggota tubuh sempurna.
Kendati tidak memiliki kaki, Lance bisa berpartisipasi dalam lomba lari maraton. Duduk di atas skateboard, Lance menggunakan tangan untuk mendorong tubuhnya maju hingga garis finis. Dia pernah mengikuti New York City Marathon pada tahun 2005 dan mencatat waktu 3 jam 36 menit. Setahun berikutnya, Lance kembali unjuk gigi dalam kompetisi serupa di Miami.
Lance menyingkirkan rasa rendah dirinya akibat tidak memiliki kaki dan justru siap melawan siapapun yang ingin adu cepat dengannya. Alih-alih duduk di kursi roda, Lance sejak kecil memang memilih untuk bisa belajar 'berjalan'. Bagi Lance, "Tidak punya kaki itu bukan masalah".
Sebenarnya Lance yang bekerja sebagai agen real estate itu lahir tanpa kaki kiri. Namun kemudian dia harus merelakan kaki kanannya diamputasi karena hanya tulang tungkai bawah yang berkembang.
2. Bobby Martin
Bobby Martin (lahir November 3, 1987) adalah mantan sepak bola Amerika gelandang bertahan SMA. dia tidak memiliki kaki karena ia lahir dengan sindrom regresi ekor, dan menggunakan tangannya untuk menjalankan. Lulusan dari Kolonel Putih High School di Dayton, Ohio, ia bermain Sepak bola Amerika untuk SMA tim universitas. Dia adalah seorang mahasiswa redshirt di State University Central.
Pada tanggal 12 Juli 2006, Martin memenangkan penghargaan ESPY untuk Best Male Athlete with a Disability. Bobby mulai terkenal nasional di Amerika Serikat pada tahun 2005 bermain di pertahanan Kolonel Putih SMA dan impian bermain di NFL.
3. Qian Hongyan
Semangat dan pantang menyerah -- bagi Qian Hongyan kalimat itu tak sekedar slogan. Kisah hidupnya dan bagaimana ia menjalani hari-harinya dengan senyuman, meninggalkan kesan lebih kuat dari sekedar kata-kata. Ia menjadi inspirasi bagi penyandang disabilitas, tak hanya di China, tapi juga di seluruh dunia.
Gadis asal Yunnan, barat daya Tiongkok terpaksa kehilangan kedua kakinya akibat kecelakaan lalu lintas tragis yang nyaris merenggut nyawanya. Kala itu usianya baru 4 tahun. Keluarganya yang miskin tak bisa berbuat banyak. Mereka menggantungkan hidup dari peternakan ulat sutera. Menurut People's Daily Online, kakeknya berusaha membantu sebisanya, dengan memotong bola basket tua untuk menggantikan bagian bawah tubuh cucu kesayangannya itu.
Qian kecil pun belajar 'berjalan' dengan tangan yang menopang seluruh bagian atas tubuhnya, menggunakan papan kayu sebagai bantalan. Bola basket membantunya menyeimbangkan tubuh. Sekaligus, sebagai alas saat ia lelah. Pada 2005, fotonya yang sedang berjalan dengan bantuan bola basket, tampil di halaman depan sejumlah media di China, juga di sejumlah media internasional. Ia mendapat julukan 'Basketball Girl' -- Gadis bola basket. Saat berusia 10 tahun, dengan bantuan para donatur, Qian mendapat kesempatan pergi ke Beijing, yang berjarak 1.600 mil dari kampung halamannya untuk mendapatkan kaki palsu pertamanya.
Cobaan lain datang pada 2007. Dengan bantuan yang ia terima, Qian Hongyan berhasil lulus sekolah dasar. Namun, menurut Xinhua, ia kembali harus menghadapi kenyataan pahit: keluarganya tak punya dana untuk menjamin pendidikannya. Dan sekali lagi, gadis itu membuktikan tekadnya yang kuat, yang melampaui keterbatasan fisiknya. Qian Hongyan menciptakan mimpinya yang lain, di luar sekolah: renang. Kembali ke Yunnan, ia bergabung dengan South of the Cloud, tim renang lokal khusus bagi penyandang disabilitas. Yang pertama ada di seantero Tiongkok.
Amputasi yang dialami Qian Hongyan secara teknis membuatnya sulit berenang. "Awalnya seperti tak ada cara bagiku bisa mengapung ke air. Saya selalu tersedak," kata dia kepada China Daily, seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (24/9).
Namun ia tak menyerah. Dalam beberapa tahun Qian Hongyan memenangkan sejumlah kompetisi tingkat nasional. Pada 2009, gadis bertekad baja itu menjadi juara nasional di ajang Chinese National Paralympics Swimming Competition. Prestasinya menghiasi halaman depan sejumlah media.
Qian Hongyan pun berani bermimpi mewakili negaranya di ajang Paralympics London 2012. Cita-citanya menjadi paralympian. Ia kemudian merebut 3 medali perak di kompetisi serupa. Pada 2011, jelang kualifikasi, kakek yang ia sayangi meninggal dunia. Qian berhasil mendapat medali perunggu dalam ajang olahraga di tahun tersebut, namun pencapaiannya tak cukup untuk membawanya ke Inggris. Merasa kecewa, ia menghilang dari sorotan publik dan pulang ke rumah.
Setelah 'beristirahat' dan menyepi. Qian Hongyan kembali ke pelatihan dan, seperti di masa lalu, terus memenangkan medali. Ia memang bercita-cita menjadi paralympian. Kini, ia menyadari, keinginan besarnya di usia dini justru memberinya terlalu banyak tekanan. Namun, tidak ada yang mustahil. Qian terus berlatih. Sejumlah pretasi ia raih. September 2014 lalu, ia memenangkan medali emas di final gaya dada di ajang Yunnan Provincial Paralympic Games.
Dengan segala yang telah ia raih, di tengah keterbatasan dan cobaan beruntun, gadis itu membuktikan hidupnya yang penuh dengan inspirasi dan kekuatan tekad yang luar biasa. Ia tak hanya menjadi kebanggaan keluarga dan panutan bagi adik laki-lakinya.
4. Vinod Thakur
Seorang penari hip-hop tak berkaki muncul pada reality show televisi India, dengan gerakan cepat dan lincahnya dia menari dengan keterampilan akrobatik. Temui 21 tahun Vinod Thakur, dia meraih ketenaran setelah tampil di acara televisi India Got Talent.
Lahir tanpa kaki, dia dengan cepat belajar cara berjalan dengan tangan di rumahnya di Timor Delhi. Acara TV � bagian dari kerajaan global Simon Cowell � membawa hadiah seebsar � 68.000, jauh dari gajinya sebelumnya sebanyak � 85 sebulan, saat ia melakukan perbaikan ponsel. Apa lagi, dia adalah mahasiswa ekonomi dan dia mulai menari lima bulan sebelum itu � dia berlatih sendiri dengan melihat video yang dia download di warnet setempat.
5. Kevin Connolly
Ketika Kevin Connolly berumur sepuluh tahun saat keluarganya membawanya ke Disney World, tapi untuk beberapa pengunjung taman hari itu, itu Connolly yang cepat menjadi daya tarik utama. Lahir tanpa kaki, Connolly sudah terbiasa dengan tatapan orang asing - tetapi saat itu akan membantunya mulai memahami bahwa lensa bisa bekerja di kedua arah.
Pada perjalanan solo ke Eropa, lebih dari satu dekade kemudian, ia merasa orang menatapnya.
Connolly mengangkat kamera ke pinggulnya, dan memotret tampang orang itu. Connolly akan mengulangi kegiatannya ini sampai 32.000 kali lebih selama perjalanannya, menciptakan beragam portfolio individu dari berbagai negara
Dia memposting beberapa fotonya secara online, dengan judul "Pameran Rolling."Banyak dari orang-orang yang bertemu, tidak menunggu dia untuk menjelaskan alasan tidak adanya kakinya. Sebaliknya, mereka secara otomatis membuat narasi mereka sendiri, sesuai dengan lingkungan mereka sendiri atau perasaan pribadi. Sebagai contoh, saat bepergian di Selandia Baru seorang wanita bertanya Connolly jika dia adalah korban serangan hiu. Di Rumania beberapa orang mengira dia seorang pengemis, di sebuah bar di Montana seseorang membelikannya bir dan mengucapkan terima kasih atas jasanya,karena dia percaya bahwa Connolly adalah seorang veteran terluka dari Perang Irak.
Referensi :
[1]. id.wikipedia.com
[2]. http://hariansib.co/view/Serbaneka/78687/Qian-Hongyan--Gadis-Bola-Basket-Raih-Sejumlah-Prestasi.html
[3]. http://biografipenyandangcacatberprestasi.blogspot.co.id/2015/04/vinod-thakur.html
[4]. http://health.detik.com/read/2014/01/21/153325/2473664/763/5/
[5]. http://danish56.blogspot.co.id/2011/03/10-orang-hebat-yang-tak-mempunyai-kaki.html